Senin, 30 November 2015

makalah aspek keuangan


 KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang aspek keuangan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
        Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita dalam mengetahui aspek keuangan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.      
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.


Medan, November 2015

Penyusun










                                                                        i
            DAFTAR  ISI
KATA PENGANTAR           ...........................................................................         i
DAFTAR ISI              .......................................................................................         ii         
BAB I PENDAHULUAN
            A.Latar Belakang        ..........................................................................          1
            B.Rumusan Masalah   ...........................................................................         1
           
BAB II            PEMBAHASAN
            A. pengertian keuangan          .....................................................................2
            B. Aspek keuangan                 ..................................................................      2
1.      Kalkulasi kebutuhan modal   ..........................................................  3
2.      Likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas         ...............................     3
3.      Leverage dan kesehatan finansial      ..............................................  8
           
BAB III PENUTUPAN
Kesimpulan           ................................................................................    11

Daftar pustaka      ................................................................................    12














                                                                        ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.         Latar Belakang
Sebagai kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik dalam perusahaan yang berskala besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit akan mempunyai perhatian yang sangat besar dibidang keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, menimbulkan persaingan antara peusahaan pun semakin ketat, khususnya antara perusahaan sejenis. Belum lagi karena kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami keruntuhan.
Media yang dapat dipakai untuk menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Setiap perusahaan  akan menyusun suatu laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi dan kinerja perusahaan pada akhir pembukuan. Pengukuran kinerja suatu perusahaan sangat berguna untuk membandingkan perusahaan dengan perusahaan yang sejenis sehingga dapat dilakukan suatu tindakan yang dianggap perlu untuk diperbaiki. Tanpa perbandingan, tidak akan diketahui apakah kinerja atau perusahaan mengalami perbaikan atau sebaliknya.

B.         Rumusan Masalah
1.             Mengetahui pengertian aspek keuangan ?
2.             Mengetahui tentang kalkulasi kebutuhan modal ?
3.             Mengetahui tentang likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas ?
4.             Mengetahui tentang leverage dan kesehatan finansial ?






                                                                                                1
BAB II
PEMBAHASAN

A.         PENGERTIAN KEUANGAN
Keuangan merupakan salah satu fungsi bisnis yang bertujuan  untuk membuat keputusan keputusan investasi, pendanaan, dan dividen. Keuanga atau finance adalah bidang yang sangat luas dan dinamis. Keuangan langsung mempengaruhi sisi kehidupan setiap orang dan setiap perusahaan. Jika berbicara tentang keuangan, maka ada tiga area yang saling berkaitan, yaitu:
1.      Money and capital markets, termasuk di dalam nya pasar sekuritas dan lembaga keuangan.
2.      Investments, baik yang di buat oleh investor individual maupun lembaga dalam memilih portopolio sekuritas,
3.      Financial management, yang mencakup pembuatan keputusan keuangan dalam perusahaan.

B.         ASPEK KEUANGAN
aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dariaspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan,sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya.Secara keseluruhann penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti :
1.      Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
2.      Kebutuhan biaya investasi.
3.      Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.
4.      Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.
5.      Kriteria penilaian investasi.
2
6.      Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
1.     Kalkulasi kebutuhan modal
kalkulasi adalah proses yang di sengaja untuk mengubah satu masukan atau lebih ke dalam hasil tertentu. Istilah ini dapat digunakan dalam berbagai konteks, dari kalkulasi aritmatika pasti menggunakan algoritma hingga heursistik samar untuk mengkalkulasi strategi dalam kompetisi atau kesempatan dari hubungan yang berhasil ataran 2 orang.

2.     Likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas
A.    Likuiditas
rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan peruasahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuidiatas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham perusahaan.

Jenis-Jenis Rasio Likuiditas

1.       Current Ratio (Rasio Lancar)

Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio dapat dihitung dengan formula:
                                          3

2.      Quick Ratio (Rasio Cepat)

Rasio ini disebut juga acid test rasio yang juga digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penghitungan quick ratio dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan. Hal ini dikarenakan persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang likuiditasnya rendah dan sering mengalami fluktuasi harga serta menimbulkan kerugian jika terjadi likuiditas. Jadi rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar
Quick ratio dapat dihitung dengan formula :
3.       Cash ratio (Rasio Kas)
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan.
Cash Ratio dapat dihitung dengan formula:


B.     Rentabilitas
Rentabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Rasio rentabilitas merupakan rasio yang

                                                4
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatka laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri, 2008:304).
1.             Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009:18). Gross profit margin dihitung dengan formula:

2.              Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan. Net profit margin dihitung dengan rumus:
3.                  Rentabilitas Ekonomi/ daya laba besar/ basic earning power
Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total asset. Jadi rentabilitas ekonomi mengindikasikan seberapa besar kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan tingkat pengembalian atau pendapatan atau dengan kata lain Rentabilitas Ekonomi menunjukkan kemampuan total aset dalam menghasilkan laba. Rentabilitas Ekonomi dihitung dengan rumus:


                                    5
Rentabilitas ekonomi dapat ditentukan dengan mengalikan operating profit margin dengan asset turnover. Rendahnya Rentabilitas Ekonomi tergantung dari (Sawir, 2009:19). Operating profit margin dihitung sebagai berikut:

4.              Return on Investment
Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Return on investment adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan (Syamsuddin, 2009:63). Return on Investment dihitung dengan rumus:

   
5.             Return on Equity
Return on equity merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan (Syafri, 2008:305). Return on equity dapat dihitung dengan formula:


                                    6
6.              Earning per share (EPS)
Earning per share adalah rasio yang menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar saham dalam menghasilkan laba (Syafri, 2008:306). Earning per share dihitung dengan rumus:

C.    Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Jenis-jenis Rasio Solvabilitas antara lain:
                                               
1.         Rasio hutang modal / Debt to Equity Ratio
Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Rasio ini disebut juga rasio leverage.
Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa bagus struktur permodalan perusahaan. Struktur permodalan merupakan pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Wahyono, 2002:12). Rasio hutang modal dihitung dengan formula:
2.         Total Asets to Total Debt Ratio/ Debt Ratio
Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat

                                    7
ditutupi oleh aktiva. Menurut Sawir (2008:13) debt ratio merupakan
 rasio yang memperlihatkan proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini dihitung dengan rumus:
3.         Times Interest Earned
Time interest earned merupakan perbandinganantara laba bersih sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga dan merupakan rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga utang jangka panjang. Time Interest Earned dapat dihitung dengan rumus:
Jadi rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, untuk melunasi seluruh hutangnya yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Dengan demikian rasio solvabilitas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham perusahaan.
3.Leverage dan kesehatan finansial
a.      Leverage
Penggunaan sumber-sumber pembiayaan perusahaan, baik yang merupakan sumber pembiayaan jangka pendek maupun sumber pembiayaan jangka panjang akan menimbulkan suatu efek yang biasa disebut pembiayaan jangka panjang akan menimbulkan suatu efek yang biasa disebut dengan leverage. Arti leverage secara harfiah adalah pengungkit. Pengungkit biasanya digunakan untuk membantu mengangkat beban yang berat. Dalam keuangan leverage juga mempunyai maksud yang serupa, yaitu leverage bisa digunakan untuk meningkatkan tingkat keuntungan yang diharapkan.
                                    8
Istilah leverage biasanya dipergunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva dan dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat pengahasilan  bagi pemilik perusahaan.
Jenis-jenis leverage
a)      Operating leverage
Leverage operating timbul sebagai suatu akibat dari adanya beban-beban tetap yang ditanggung dalam operasional perusahaan. Unsur-unsur yang melingkupi operating leverage adalah laba sebelum bunga dan pajak serta perubahan tingkat penjualan. Untuk mengukur pengaruh volume penjualan terhadap laba operasi adalah dengan menghitung tingkat operating leverage (degree of operating leverage) yaitu rasio dari perubahan persentase laba operasi terhadap perubahan persentase unit yang terjual atau total pendapat, dengan perhitungan secara aljabar sebagai berikut:
DOL=

b)     Financial leverage
Financial leverage timbul karena adanya kewajiban-kewajiban finansial yang sifatnya tetap (fixed financial charges) yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Di dalam analisi financial leverage diasumsikan bahwa deviden untuk pemegang saham prefen selalu dibayar dalam setiap periode, asumsi ini diperlukan karena tujuan utama dari financial leverage adalah untuk mengetahui seberapa jauh uang yang sesungguhnya tersedia bagi pemegang saham biasa setelah bunga dan deviden untuk saham prefen dibayarkan.
Financial leverage adalah kepekaan dari perubahan pendapatan perlembar saham (EPS) karena perubahan laba operasi (EBIT). Secara aljabar ditulis sebagai berikut:
DFL=

                                    9
               Atau

DFL=
Apabila perusahaan menggunakan rencana 100% modal sendiri untuk membelanjakan usahanya, maka nilai DFL adalah satu untuk seluruh rencana laba operasi, nilai DFL yang besar menunjukkan bahwa perubahan tingkat EBIT akan mengahasilkan perubahan yang besar pada laba bersih (EAT) atau pendapatan per lembar saham (EPS).

b.      Kesehatan finansial
Cek kesehatan finansial bertujuan untuk mengetahui keadaan sebenarnya dari keuangan kita dibanding dengan standar keuangan yang ideal. Walaupun, cek finansial penting untuk memperbaiki keuangan Anda, namun kesadaran untuk melakukan pengecekan seperti ini masih langka di Indonesia. Idealnya, pemeriksaan seperti ini harus dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun. Paling baik jika bisa dilakukan 3 kali dalam setahun. Cek kesehatan finansial disarankan segera dilakukan apabila ada perubahan besar yang menyangkut keuangan Anda dan keluarga, misalnya karena menikah, pindah kerja, terkena PHK atau kematian.







                                                      10
BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
            Keuangan merupakan salah satu fungsi bisnis yang bertujuan  untuk membuat keputusan keputusan investasi, pendanaan, dan dividen. aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. kalkulasi adalah proses yang di sengaja untuk menubah satu masukan atau lebih ke dalam hasil tertentu.rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan peruasahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang Rentabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. tersedia. Penggunaan sumber-sumber pembiayaan perusahaan, baik yang merupakan sumber pembiayaan jangka pendek maupun sumber pembiayaan jangka panjang akan menimbulkan suatu efek yang biasa disebut pembiayaan jangka panjang akan menimbulkan suatu efek yang biasa disebut dengan leverage.









                                                                        11
DAFTAR PUSTAKA
Budiarta, Kustoro. 2011. Pengantar Bisnis. UNIMED, medan.    












                                                                        12

1 komentar:

  1. Saya akan sangat merekomendasikan layanan pinjaman Mr Pedro kepada siapa pun yang membutuhkan bantuan keuangan, dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi, saya memuji diri Anda dan staf Anda untuk layanan dan layanan pelanggan yang luar biasa, karena ini adalah aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi peminjam seperti saya. Berharap yang terbaik untuk masa depan Anda. Pak Pedro adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, ini email mereka. pedroloanss@gmail.com Atau WhatsApp: +18632310632   Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dengan tulus hati saya selamanya berterima kasih.
    Anda dapat menghubungi Mr Pedro Jerome untuk bantuan keuangan berikut seperti Home Loan, Car Loan, Business Loan, Personal Loan, Merchant Loan, Loan.

    BalasHapus