KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang aspek keuangan ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
dalam mengetahui aspek keuangan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Medan,
November
2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang .......................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian keuangan .....................................................................2
B. Aspek keuangan .................................................................. 2
1. Kalkulasi
kebutuhan modal .......................................................... 3
2. Likuiditas,
rentabilitas, dan solvabilitas ............................... 3
3. Leverage
dan kesehatan finansial .............................................. 8
BAB III PENUTUPAN
Kesimpulan ................................................................................ 11
Daftar pustaka ................................................................................ 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai kita ketahui bahwa bidang
keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik
dalam perusahaan yang berskala besar maupun kecil, ataupun bersifat profit
motif maupun non-profit akan mempunyai perhatian yang sangat besar dibidang
keuangan, terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju,
menimbulkan persaingan antara peusahaan pun semakin ketat, khususnya antara
perusahaan sejenis. Belum lagi karena kondisi perekonomian yang tidak menentu
menyebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami keruntuhan.
Media yang dapat dipakai untuk
menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Setiap perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan yang
dapat menggambarkan kondisi dan kinerja perusahaan pada akhir pembukuan.
Pengukuran kinerja suatu perusahaan sangat berguna untuk membandingkan
perusahaan dengan perusahaan yang sejenis sehingga dapat dilakukan suatu
tindakan yang dianggap perlu untuk diperbaiki. Tanpa perbandingan, tidak akan
diketahui apakah kinerja atau perusahaan mengalami perbaikan atau sebaliknya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Mengetahui
pengertian aspek keuangan ?
2.
Mengetahui
tentang kalkulasi kebutuhan modal ?
3.
Mengetahui
tentang likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas ?
4.
Mengetahui
tentang leverage dan kesehatan finansial ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
KEUANGAN
Keuangan merupakan salah satu fungsi bisnis yang
bertujuan untuk membuat keputusan
keputusan investasi, pendanaan, dan dividen. Keuanga atau finance adalah bidang
yang sangat luas dan dinamis. Keuangan langsung mempengaruhi sisi kehidupan
setiap orang dan setiap perusahaan. Jika berbicara tentang keuangan, maka ada
tiga area yang saling berkaitan, yaitu:
1. Money and capital markets,
termasuk di dalam nya pasar sekuritas dan lembaga keuangan.
2. Investments,
baik yang di buat oleh investor individual maupun lembaga dalam memilih portopolio
sekuritas,
3. Financial management,
yang mencakup pembuatan keputusan keuangan dalam perusahaan.
B.
ASPEK
KEUANGAN
aspek
keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan
secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada
beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk
dianalisis karena dariaspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan
keuntungan perusahaan,sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting
untuk diteliti kelayakannya.Secara keseluruhann penilaian dalam aspek keuangan
meliputi hal-hal seperti :
1.
Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
2.
Kebutuhan biaya investasi.
3.
Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode
termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur
investasi.
4.
Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa
periode kedepan.
5.
Kriteria penilaian investasi.
2
6.
Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
1.
Kalkulasi
kebutuhan modal
kalkulasi adalah proses
yang di sengaja untuk mengubah satu masukan atau lebih ke dalam hasil tertentu.
Istilah ini dapat digunakan dalam berbagai konteks, dari kalkulasi aritmatika
pasti menggunakan algoritma hingga heursistik samar untuk mengkalkulasi
strategi dalam kompetisi atau kesempatan dari hubungan yang berhasil ataran 2
orang.
2.
Likuiditas,
rentabilitas, dan solvabilitas
A.
Likuiditas
rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai
kemampauan perusahaan peruasahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka
pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.
Likuidiatas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan
perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar
tertentu menjadi uang kas. Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung
melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan
hutang lancar. Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja
keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham
perusahaan.
Jenis-Jenis Rasio Likuiditas
1. Current Ratio (Rasio Lancar)
Current
ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan
merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio dapat dihitung dengan formula:
3
2.
Quick Ratio (Rasio Cepat)
Rasio ini
disebut juga acid test rasio yang juga digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penghitungan quick ratio
dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan. Hal ini dikarenakan persediaan
merupakan unsur aktiva lancar yang likuiditasnya rendah dan sering mengalami
fluktuasi harga serta menimbulkan kerugian jika terjadi likuiditas. Jadi rasio
ini merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid
mampu menutupi hutang lancar
Quick ratio dapat dihitung dengan formula :
Quick ratio dapat dihitung dengan formula :
3.
Cash ratio (Rasio Kas)
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan
posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar dengan kata lain cash ratio
merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen
kewajiban lancar tahun yang bersangkutan.
Cash Ratio dapat dihitung dengan formula:
Cash Ratio dapat dihitung dengan formula:
B.
Rentabilitas
Rentabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu
dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam
melaksanakan kegiatan operasinya. Rasio rentabilitas merupakan rasio yang
4
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
mendapatka laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Syafri,
2008:304).
1.
Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi
pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan
perusahaan untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009:18). Gross profit margin dihitung dengan formula:
2.
Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak
terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin
baik operasi suatu perusahaan. Net profit margin dihitung dengan rumus:
3.
Rentabilitas Ekonomi/ daya laba besar/ basic earning power
Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan
laba sebelum pajak terhadap total asset. Jadi rentabilitas ekonomi
mengindikasikan seberapa besar kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan
tingkat pengembalian atau pendapatan atau dengan kata lain Rentabilitas Ekonomi
menunjukkan kemampuan total aset dalam menghasilkan laba. Rentabilitas Ekonomi dihitung
dengan rumus:
5
Rentabilitas ekonomi dapat ditentukan dengan
mengalikan operating profit margin dengan asset turnover. Rendahnya
Rentabilitas Ekonomi tergantung dari (Sawir, 2009:19). Operating profit margin
dihitung sebagai berikut:
4.
Return on Investment
Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih
setelah pajak dengan total aktiva. Return on investment adalah
merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam
perusahaan (Syamsuddin, 2009:63). Return on Investment dihitung dengan rumus:
5.
Return on Equity
Return on equity merupakan perbandingan antara laba bersih
sesudah pajak dengan total ekuitas. Return on equity merupakan suatu pengukuran dari
penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan
(baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang
mereka investasikan di dalam perusahaan (Syafri, 2008:305). Return on equity dapat dihitung dengan formula:
6
6.
Earning per share (EPS)
Earning per share adalah rasio yang menunjukkan berapa besar kemampuan
perlembar saham dalam menghasilkan laba (Syafri, 2008:306). Earning per share dihitung dengan rumus:
C.
Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya baik jangka pendek
maupun jangka panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Jenis-jenis Rasio Solvabilitas antara lain:
1.
Rasio hutang modal / Debt to Equity Ratio
Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh
mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan
rasio yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Rasio
ini disebut juga rasio leverage.
Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa bagus struktur permodalan perusahaan. Struktur permodalan merupakan pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Wahyono, 2002:12). Rasio hutang modal dihitung dengan formula:
Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa bagus struktur permodalan perusahaan. Struktur permodalan merupakan pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Wahyono, 2002:12). Rasio hutang modal dihitung dengan formula:
2.
Total Asets to Total Debt Ratio/ Debt Ratio
Rasio ini merupakan perbandingan antara total
hutang dengan total aktiva. Sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang
dapat
7
ditutupi oleh aktiva. Menurut Sawir (2008:13) debt ratio
merupakan
rasio yang
memperlihatkan proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang
dimiliki. Rasio
ini dihitung dengan rumus:
3.
Times Interest Earned
Time interest earned merupakan
perbandinganantara laba bersih sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga dan
merupakan rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar
bunga utang jangka panjang. Time Interest Earned dapat dihitung dengan rumus:
Jadi
rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajibannya, untuk melunasi seluruh hutangnya yang ada dengan menggunakan
seluruh aset yang dimilikinya apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Dengan
demikian rasio solvabilitas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga
rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham perusahaan.
3.Leverage
dan kesehatan finansial
a.
Leverage
Penggunaan sumber-sumber pembiayaan perusahaan,
baik yang merupakan sumber pembiayaan jangka pendek maupun sumber pembiayaan
jangka panjang akan menimbulkan suatu efek yang biasa disebut pembiayaan jangka
panjang akan menimbulkan suatu efek yang biasa disebut dengan leverage. Arti
leverage secara harfiah adalah pengungkit. Pengungkit biasanya digunakan untuk
membantu mengangkat beban yang berat. Dalam keuangan leverage juga mempunyai
maksud yang serupa, yaitu leverage bisa digunakan untuk meningkatkan tingkat
keuntungan yang diharapkan.
8
Istilah leverage biasanya dipergunakan untuk
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva dan dana yang
mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat pengahasilan bagi pemilik perusahaan.
Jenis-jenis
leverage
a)
Operating leverage
Leverage operating timbul sebagai suatu akibat
dari adanya beban-beban tetap yang ditanggung dalam operasional perusahaan.
Unsur-unsur yang melingkupi operating leverage adalah laba sebelum bunga dan
pajak serta perubahan tingkat penjualan. Untuk mengukur pengaruh volume
penjualan terhadap laba operasi adalah dengan menghitung tingkat operating
leverage (degree of operating leverage) yaitu rasio dari perubahan persentase
laba operasi terhadap perubahan persentase unit yang terjual atau total
pendapat, dengan perhitungan secara aljabar sebagai berikut:
DOL=
b)
Financial leverage
Financial leverage timbul karena adanya
kewajiban-kewajiban finansial yang sifatnya tetap (fixed financial charges) yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan. Di dalam analisi financial leverage
diasumsikan bahwa deviden untuk pemegang saham prefen selalu dibayar dalam
setiap periode, asumsi ini diperlukan karena tujuan utama dari financial
leverage adalah untuk mengetahui seberapa jauh uang yang sesungguhnya tersedia
bagi pemegang saham biasa setelah bunga dan deviden untuk saham prefen
dibayarkan.
Financial leverage adalah kepekaan dari
perubahan pendapatan perlembar saham (EPS) karena perubahan laba operasi
(EBIT). Secara aljabar ditulis sebagai berikut:
DFL=
9
Atau
DFL=
Apabila perusahaan menggunakan rencana 100%
modal sendiri untuk membelanjakan usahanya, maka nilai DFL adalah satu untuk seluruh
rencana laba operasi, nilai DFL yang besar menunjukkan bahwa perubahan tingkat
EBIT akan mengahasilkan perubahan yang besar pada laba bersih (EAT) atau
pendapatan per lembar saham (EPS).
b.
Kesehatan finansial
Cek kesehatan finansial
bertujuan untuk mengetahui keadaan sebenarnya dari keuangan kita dibanding
dengan standar keuangan yang ideal. Walaupun, cek finansial penting untuk
memperbaiki keuangan Anda, namun kesadaran untuk melakukan pengecekan seperti
ini masih langka di Indonesia. Idealnya, pemeriksaan seperti ini harus
dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun. Paling baik jika bisa dilakukan 3
kali dalam setahun. Cek kesehatan finansial disarankan segera dilakukan apabila
ada perubahan besar yang menyangkut keuangan Anda dan keluarga, misalnya karena
menikah, pindah kerja, terkena PHK atau kematian.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keuangan
merupakan salah satu fungsi bisnis yang bertujuan untuk membuat keputusan keputusan investasi,
pendanaan, dan dividen. aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai
keuangan perusahaan secara keseluruhan. kalkulasi adalah
proses yang di sengaja untuk menubah satu masukan atau lebih ke dalam hasil
tertentu.rasio likuiditas
merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan peruasahaan membayar
semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan
menggunakan aktiva lancar yang Rentabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan
gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan
operasinya. tersedia. Penggunaan sumber-sumber pembiayaan perusahaan, baik yang
merupakan sumber pembiayaan jangka pendek maupun sumber pembiayaan jangka panjang
akan menimbulkan suatu efek yang biasa disebut pembiayaan jangka panjang akan
menimbulkan suatu efek yang biasa disebut dengan leverage.
11
DAFTAR PUSTAKA
Budiarta, Kustoro.
2011. Pengantar Bisnis. UNIMED,
medan.
12
Saya akan sangat merekomendasikan layanan pinjaman Mr Pedro kepada siapa pun yang membutuhkan bantuan keuangan, dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi, saya memuji diri Anda dan staf Anda untuk layanan dan layanan pelanggan yang luar biasa, karena ini adalah aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi peminjam seperti saya. Berharap yang terbaik untuk masa depan Anda. Pak Pedro adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, ini email mereka. pedroloanss@gmail.com Atau WhatsApp: +18632310632 Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dengan tulus hati saya selamanya berterima kasih.
BalasHapusAnda dapat menghubungi Mr Pedro Jerome untuk bantuan keuangan berikut seperti Home Loan, Car Loan, Business Loan, Personal Loan, Merchant Loan, Loan.