KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Penawaran Dan Elastisitasnya ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
dalam mengetahui penawaran dan elastisitasnya. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Medan,
September
2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang .......................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ........................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
penawaran .............................................................. 2
B. Pengertian
elastisitas .............................................................. 2
1. Elastisitas
penawaran .............................................................. 3
2. Faktor
yang menentukan elastisitas penawaran .............. 3
3. Jenis-jenis
elastisitas penawaran ....................................... 3
BAB III PENUTUPAN
Kesimpulan ................................................................................ 8
Daftar pustaka ................................................................................ 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu,
perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi berbagai
persoalan yang bersifat ekonomi, yaitu persoalan yang menghendaki seseorang
atau suatu perusahaan atau suatu masyarakat harus membuat keputusan tentang
cara yang terbaik dan menentukan prioritas untuk melakukan suatu kegiatan
ekonomi.
Khusus dalam sudut pandang suatu perusahan atau
penyedia barang atau jasa dihadapkan pada masalah salah satu nya adalah
penentuan jumlah penawaran barang. Banyak hal yang menentukan jumlah penawaran
barang. Salah satu penentu jumlah penawaran adalah harga. Dan dapat dikatakan
bahwa jumlah penawaran berhubungan secara positif dengan harga.
Elastisitas penawaran digunakan untuk
menerangkan perubahan penawaran yang penting dalam pembuatan keputusan
produksi, karena tingkat elastisaitas ini menggunakan sensitivitas dari penawaran
barang terhadap perubahan harga. Informasi elastisitas penawaran mengukur
responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian penawaran ?
2.
Apa
pengertian elastisitas ?
3.
Apa
pengertian elastisitas penawaran ?
4.
Apa
saja jenis elastisitas penawaran ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PENAWARAN
Penawaran
merupakan sejumlah barang atau jasa yang di tawarkan oleh penjual pada berbagai
tingkat harga dan dalam waktu tertentu. Jumlah penawaran (quantity supplied)
dari barang dan jasa adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia di jual
oleh penjual. Ketika harga sebuah es krim naik maka jumlah penawaran banyak,
sedangkan jika harga es krim turun maka es krim yang di tawarkan pun menurun.
Dari cerita es krim tersebut berkaitan dengan adanya hukum penawaran yang
menyatakan semangkin tinggi harga suatu barang semakin banyak jumlah barang
yang di butuhkan, semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah
barang yang di tawarkan.
Hukum
penawaran juga bersifat ceteris paribus. Ceteris paribus adalah istilah dalam
bahasa latin, yang secara harafiah dalam bahasa indonesia dapat di terjemahkan
sebagai “dengan hal-hal lainnya tetap sama”, dan dalam bahsa inggris biasanya
di terjemahkan sebagai ‘all other things being equal.” Dalam ilmu ekonomi,
istilah ceteris paribus seringkali digunakan, yaitu sebagai suatu asumsi untuk
menyederhanakan beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi.
Pada saat ceteris paribus kurva permintaan dan penawaran sangat tergantung pada
harga barang itu sendiri, dengan demikian pada kurva permintaan dan penawaran
akan terbentuk apabila kita telah mengetahui berapa tingkat harga di pasar.
B.
PENGERTIAN ELASTISITAS
Elastisitas (elasticity) merupakan
suatu indikator yang mengukur seberapa responsif jumlah permintaan atau
penawaran berubah terhadap salah satu faktor yang menentukan. Pandangan
mengenai elastisitas menurut mankiw
(2004) adalah sebuah ukuran besarnya respons jumlah permintaan dan jumlah
penawaran terhadap perubahan salah satu penentunya yaitu harga barang itu
sendiri, argumentasi tersebut selaras dengan sukirno (2001) yang menjelaskan
bahwa elastisitas adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai
dimana besarnya pengaruh harga ke atas perubahan permintaan dan penawaran
harga.
2
1.
ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas
penawaran yaitu suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana
besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubahan penawaran. Elastisitas
harga penawaran (price elasticity of supply) mengukur berapa besar perubahan
jumlah penawaran barang ketika terjadi perubahan harga, dihitung sebagai
perubahan persentase jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase
harga.
2.
FAKTOR YANG MENENTUKAN ELASTISITAS
PENAWARAN
Di pasar
pada umumnya, satu faktor yang paling menentukan elastisitas harga penawaran
adalah waktu. Penawaran umumnya lebih elastis dalam jangka panjang dari pada
jangka pendek. Dalam jangka pendek jumlah penawaran tidak terlalu responsif
terhadap harga, karena dalam jangka pendek perusahaan tidak dapat merubah
ukuran besarnya pabrik untuk membuat lebih banyak atau lebih sedikit barang.
Sebaliknya, dalam jangka panjang perusahaan dapat membangun pabrik baru atau menutup pabrik lain.
Artinya, dalam jangka panjang, jumlah penawaran dapat berubah banyak apabila
harganya berubah.
3.
JENIS-JENIS ELASTISITAS PENAWARAN
1.
Penawaran inelastis sempurna
Penawaran
inelastis sempurna dapat terjadi jika perubahan harga tidak dapat mempengaruhi
jumlah penawaran atau jika nilai kofisiennya adalah 0.
3
Contoh dari jenis elastisisitas ini adalah
ikan, yang tidak tahan lama yang dibawa ke pasar untuk dijual dengan berapa pun
harga yang akan mereka peroleh, sebab apabila mereka tidak menuruti harga yang
ada kemungkinan ikan akan busuk dan tidak dapt dijual kembali.
2.
Penawaran elastis sempurna
Penawaran elastisitas sempurna terjadi jika harga suatu
barang tidak berubah, akan tetapi penyediaan dari barang berubah, atau dengan
kata lain, penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak
dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga nilai kooefisiennya = ~ (tidak terhingga).
Contohnya terjadi pada produk-produk baru di pasaran seperti
mie instan dengan merk baru. Pada harga yang tetap, produksi akan dapat
bertambah dalam berbagai jumlah sebab memang masih memiliki banyak stok barang.
3.
Penawaran elastis uniter
4
Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga
sebanding dengan perubahan jumlah penawaran. Atau bisa dikatakan elastisitas
uniter jika persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan penawaran
atau jika nilai koofisiennya =1.
contohnya
pada penjual daging sapi yang sekaligus memiliki peternakan sapi. Pada saat
terjadi peningkatan harga daging sebesar 22%, penjual daging tgersebut akan
melakukan kenaikan penawaran jumlah daging sebesar 22%, mengingat daging masih
dapat disimpan dalam lemari pendingin.
4.
Penawaran tidak elastis
Penawaran inelastis terjadi jika perubahan harga kurang
berpengaruh pada perubahan penawaran. Atau dengan kata lain penawaran tidak
elastis terjadi jika persentase perubahan penawaran barang lebih kecil dari
persentase perubahan harga atau jika nilai koofisiennya <1.
Contohnya pada kasus peningkatan harga cabai melonjak tinggi
sebesar 22%, hal tersebut akan membuat para petani cabai berusaha untuk
meningkatkan produksinya, namun karena keterbatasan biaya produksi dan luas
lahan maka peningkatan jumlah yang diproduksi tidak mencapai 22%, hanya sekitar
10%.
5
5.
Penawaran elastis
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti
dengan jumlah penawaran yang lebih besar. Atau dengan kata lain, penawaran
elastis terjadi jika persentase perubahan penawaran barang lebih besar dari
persentase perubahan harga atau apabila nilai koofisiennya >1.
Contoh kasus ini adalah pada perusahaan tekstil dimana terjadi
kenaikan harga kain sebesar 22%, hal tersebut akan mebuat pabrik tekstil yang
sudah memiliki stok bahan yang cukup besar sehingga dapat menambah jumlah
produksi kain dengan presentase sebesar 67%.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Permasalahan
ekonomi yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan sebagai penyedia barang dan
jasa adalah penentuan jumlah penawaran barang. Salah satu penentu jumlah
penawaran adalah faktor harga. Untuk mengetahui sensitivitas perubahan
penawaran barang karena perubahan harga, maka diperlukan suatu pengukuran yang
disebut elastisitas penawaran.
Elastisitas penawaran yaitu suatu
pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan
harga ke atas perubahan penawaran. Elastisitas
penawaran mengukur presentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat
presentase perubahan harga.
Elastisitas
penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu penawaran elastisitas
sempurna, penawaran elastis, penawaran dengan elastis uniter, penawaran
inelastis, dan penawaran inelastis sempurna. Cara pengukuran elastisitas
penawaran adalah dengan membandingkan presentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan dengan presentase perubahan harga.
Faktor
yang mempengaruhi elastisitas penawaran pada umum nya ialah waktu dan penawaran
pada umum nya lebih elastis dalam jangka panjang daripada jangka pendek. Dalam jangka pendek jumlah
penawaran tidak terlalu responsif terhadap harga, karena dalam jangka pendek
perusahaan tidak dapat merubah ukuran besarnya pabrik untuk membuat lebih
banyak atau lebih sedikit barang. Sebaliknya, dalam jangka panjang perusahaan
dapat membangun pabrik baru atau menutup
pabrik lain.
8
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw,
N Gregory. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro.
Jakarta: Salemba Empat
Thamrin
& Eko Wahyu Nugraha. 2012. Pengantar
Ekonomi Mikro. Medan: Unimed Press
Sumber
lain:
9